“Gara-gara Ahok kita jadi ingat Alquran,” cuitnya di dalam akun twitter tersebut
Bahkan, Ia turut mencuit tentang foto saat dirinya menonton tentang pembahasan Ahok terkait surat Al Maidah ayat 51 di warung makan di Kota Tuban.
Ia juga mengingatkan kalau pemimpin yang dipergunjingkan selama ini merupakan pelayan rakyat semata.
“Oh ya, lagi pula presiden, gubernur, bupati, walikota dan seterusnya sampai rt itu kan pelayan rakyat ya, apa sudah berubah?”
kita jadi teringat kata kata Almarhum Gusdur
“Makanya, MUI bubarin sajalah kalau caranya begini. MUI kan hanya satu dari sekian ormas Islam. Oleh karena itu, jangan gegabah mengeluarkan pendapat. Karena hal itu bisa membuat kesalahpahaman semakin melebar,” katanya.
Bagi Gus Dur, sikap MUI semacam itu ikut memicu timbulnya radikalisme dan fundametalisme di Indonesia.
Sebaiknya, menurut Gus Dur, MUI tidak menggunakan kata sesat, karena Undang Undang Dasar (UUD) telah mengatur kebebasan berbicara dan kemerdekaan berpendapat.
“Kita bukan negara Islam tapi nasionalis,” ujarnya.
yah, inilah indonesia kita yang Ber BHINEKA TUNGGAL IKA, akan tetapi tinggal ika nya saja,,, semua haus kepentingan. yang dipikirkan hy organisasinya saja adan kelompoknya saja bukan lagi demi rakyat dan bangsa.
Tetapi kita harus;ah tetap optimis dengan kejadian yang beraneka ragam ini menjadikan bangsa ini lebih dewasa dan lebih baik kedepannya. berfikir positif dan berprasangka baik itu penting.
instantmp3
BalasHapusTamilrockers
Happy New Year 2020
Birthday Wishes Images HD 4k
Hindi Movies On Netflix
Movies
how to get jio fiber