Jumat, 05 Mei 2017

Happy Ending...

HAPPY ENDIING atau AKHIR YANG BAIK 
Semua orang menginginkan suatu akhir cerita yang baik minimal untuk dirinya sendiri, akan tetapi mereka selalu terburu buru dalam melangkah, ntah dari faktor kenikmatan atau kesusahan, kekurangan sabar menjadikan ikhlas dalam berserah diri seringkali terganggu, menyebabkan langkah langkah yang diambil berbahaya akan langkah berikutnya sehingga fokus akan hasil akhir yang baik terjadi kekaburan...
Banyak sejarah mencatat, akan relanya seseorang meraih tujuan dengan cara apapun, tanpa ia sadari ada hukum sebab akibat yang membayanginya, ia lupa akan selalu ada pihak pihak yang tersakiti, sehingga hal hal demikian menimbulkan riyak riyak gelombang yang bersifat mengganggu akan hasil akhir baik yang dituju.
Seperti kita ketahui, laksana mata panah berantai yang begitu kuat mengikat, berawal dari dendam, berawal dari nafsu keserakahan, berawal dari cinta buta, dan lain sebagainya membuat seseorang rela kehilangan fokus akhir yang baik asal tujuanya trlaksana dulu, bahwa mereka sering brfikir asal terlaksana dulu barulah diperbaiki,,, sejuta teori rencana memperbaiki itu sekalipun dipersiapkan sebaik mungkin akan selalu terganjal akan hukum sebab akibat, dan mereka lupa bahwa waktu terus berjalan seperti angin yang penuh misteri, mereka lupa akan kematian yang datang setiap saat.
tiada cukup milyaran kisah yang ada untuk meredam nafsunya... dengan dalih dalih demi rakyat, demi orang banyak ia berjuang dengan segala cara dan intrik 2 lemah yang mudan sekali memerosokkan... 
sejarah kerajaan2, kekaisaran yang begitu banyak membuat mereka belajar, belajara untuk menuntaskan keinginannya mencapai tujuan dengan meminimalisirkan kesalahan, akan tetapi mereka lupa , bahwa yang dihadapi kondisi nya tiadalah sama...orang orang yang berbeda baik dari latar belakang maupun cara berfikir dan pemahamannya.
Perebutan kekuasaan akan selalu berakhir tiada baik, perasaan ingin dihargai tak mau diremehkan karena menganggap telah berjasa dan lain sebagainya membuat alur gelombang tak dapat diprediksi dengan tepat. 
Berangkat dari percaya diri yang kuat seringkali menjdikan sombong yang tak terakui, merasa paling benar adalah hal yang menjadi pemicu orang lain sakit hati dan muculnya doa dan tindakan tak terlihat.
Lupanya diri dari fitrahnya bahwa kita didunia ini diciptakan hanyalah untuk menyembah SANG KHOLIQ dan lupanya diri bahwa kesementaraan di dunia juga lupa bahwa semua itu hanya titipan membuat mereka berdalih bahwa yang ia lakukan adalah untuk berjuang demi kebaikan negara, agama, golongan atau orang banyak.
apakah semua sejarah yang telah terjadi tiada cukup untuk kita hanya berserah diri dan narimo ing pandum?
hanya kita sendiri yang tau jawabannya... karena Tuhan menciptakan manusia adalah mahkluk yang sempurna sehingga selalu mempunyai cara memandang yang tak sama...
wallohu'alam
SEMOGA KITA SEMUA TERMASUK DALAM GOLONGAN YANG BERUNTUNG
AAMIIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar