Selasa, 15 November 2016

Curhatan Ima, Staff Ahok Selama 6 Tahun Yang Sangat Menyayat Hati


Whishienadaily - 1 hal yang melupakan ribuan hal yang sudah dibangun untuk perubahan Jakarta. Go Ahead @basuki_btp! Ini bukan soal agama lagi tp sudah ditunggangi orang2 politik yang takut jika Ahok terus lanjut.

Proses hukum sedang berjalan, tujuan demo awal adalah untuk Ahok diperiksa. Padahal Ahok sudah di periksa dan memohon maaf jika salah dalam berucap. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan. Allah saja Maha Pemaaf, dan hanya Dia yang bisa menghakimi.

Saya muslim, tp saya sayangkan banyak sekali yang sumbu pendek melihat hal2 seperti ini. Justru saya malu sendiri ketika ada yang Ngebom membunuh ratusan orang di Bali atau daerah lainnya dengan mengatasnamakan agama, apa agama lain ada yang ribut? Justru yang ada yaitu saling bantu membantu dan memaafkan agar bangsa kita cepat pulih.

Bukan soal saya staf Ahok atau apa, sudah hampir 6 tahun mengikuti perjalanan Beliau bagaimana cemohan "Kafir, Ganyang, Bunuh Ahok dan masih banyak kalimat2 yang tidak pantas seringkali menghampirinya tetapi beliau tetap kerja untuk rakyat Jakarta dan itu semua dilakukan secara Transparan. Itu yang membuat saya bertahan bantu beliau.

Selama 6 tahun itu pula, integritas beliau selalu terjaga. Beliau selalu mengingatkan "gw gak bisa kasih gaji besar seperti staf2 pejabat lainnya, tp yang mau gw kasih adalah ilmu pengetahuan dan kehidupan" . Ini yang membuat saya berasa digaji "sangat besar".

Kerjaan Ahok tiap hari datang pagi mendengar masyarakat mengadu sebelum kerja dan pulang malam bahkan bawa PR sampai kerumah masih saja terus di demo. Ketemu keluarga pun sedikit, semua yang ada dipikirannya adalah membuat keadilan sosial untuk seluruh rakyat, tanpa membeda-bedakan warna kulit, agama dan ras. Kadang saya pikir "kok masih mau ya si bapak kerja utk rakyat dengan cemoham tiap hari"

Demo kemarin bukan hanya soal agama, namun soal karena ada AHOK pejabat yang beda, membuat rakyat Indonesia menstandarkan semua pejabat harus seperti Jokowi or Ahok, ini yang membuat "panas" pejabat2 lama. Dan soal Al Maidah pun menjadi waktu yang pas untuk mereka semua. Karena soal AGAMA lah peluru yang paling pas bagi lawan untuk Ahok.

Dan 3 bulan kedepan adalah masa pilkada yang diikuti Ahok. Tekanan semakin kuat dari seluruh penjuru. Melihat foto Bapak kemarin (4 nov) yang tersebar dan dipermasalahkan banyak orang, saya tahu matanya penuh dengan banyak pikiran. Semalam massa mulai tidak kondusif menuju Pantai Mutiara dan banyak issue jika tekanan Ahok untuk mundur semakin kuat. Sepertinya saya harus whatsapp Bapak untuk menguatkan walau mgkn sudah banyak orang lain yang memberi support.

Saya whatsapp Bapak blg "jangan pernah mundur Pak".
Beliau balas : " Jika negara ini jadi susah, silahkan tangkap dan penjarakan saya. Tapi jangan paksa saya mundur."
Apapun yang terjadi ke depannya, saya percaya itu semua sudah kehendak Yang Maha Kuasa.
Semangat terus Pak, i stand with you!

Sabtu, 12 November 2016

SURAT TERBUKA MEILANIE UNTUK AHOK


*SURAT MEILANIE UNTUK AHOK*
GREATER, Sidney, Australia -
Dear Ahok, Apa kabar lo hari ini?
Langsung saja Hok. Sebetulnya, tidaklah sulit membuktikan bahwa elo gak salah dalam kasus dugaan penistaan agama di Pulau Seribu. Ada banyak bukti bahwa elo gak bisa disalahkan secara hukum. Bukti-bukti ini bahkan akan menampar pihak-pihak yang sekarang sedang mendiskreditkan elo.
Pihak-pihak tersebut mem-framing seolah-olah dalam pidato itu, elo sedang menafsirkan Al Maidah 51. Padahal, ketika elo mengatakan “…. Bapak-Ibu dibohongi pakai Al Maidah 51…..”, sesungguhnya elo hanya sekedar menyampaikan FAKTA, bukan menafsirkan ayat.
Fakta bahwa Al Maidah 51 memang hanya digunakan sebagai alat kepentingan politik oleh Parpol-parpol Islam. Fakta bahwa di berbagai daerah di pelosok Indonesia, bahkan di daerah mayoritas muslim, parpol-parpol Islam malah mengusung, bahkan memenangkan calon-calon kepala daerah non-Muslim melawan kandidat-kandidat Muslim. Ini bukti-buktinya:
1) Tahun 2012, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tega-teganya mengusung dan sukses memenangkan pasangan cagub-cawagub Cornelis (petahana) dan Christiandy Sandjaya, keduanya Nasrani, di Pilgub Kalimantan Barat yang mayoritas penduduknya (59%) beragama Islam.
2) Tahun 2015, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nekad mengusung dan memenangkan seorang PENDETA Nasrani-Tionghoa, Thes Hendrata, di pilbup Kabupaten Kepulauan Sula yang mayoritas penduduknya (96.94%) beragama Islam. Dua pasang kandidat lawannya seluruhnya beragama Islam.
3) Tahun 2015, PKB mengusung dan memenangkan Danny Missy (Nasrani) di pilbup Halmahera Barat (Nasrani 59.15%, Islam 40.73%).
4) Tahun ini, PKS, PAN dan PBB mengusung Paulus Kastanya (Nasrani) di pemilihan walikota Ambon (Nasrani 48%, Islam 34%).
Keempat kasus ini hanyalah contoh yang bisa gw bantu telusuri di internet, faktanya mungkin lebih banyak lagi kasus parpol Islam mengusung calon non-Muslim di Pilkada.
Lalu kenapa Al Maidah ayat 51 tidak disebut di panggung saat para ustadz dari parpol-parpol Islam mengkampanyekan calon-calon non-Muslim tersebut? Kenapa FPI tidak mengerahkan demonstrasi untuk menentang naiknya Nasrani yang akhirnya menang menjadi Gubernur Kalbar, Bupati Sula dan Bupati Halmahera Barat? Tanya kenapa? Karena, Al Maidah 51 hanya berlaku buat elo, Hok. Spesial pake telor buat ELO. Lo harus terima kenyataan pahit ini.
Tentu saja, inkonsistensi parpol-parpol dan ormas-ormas Islam ini telah mempermalukan kami, umat Islam Indonesia secara keseluruhan di mata pemeluk agama lainnya, termasuk elo. Bahkan, kalau mau jujur, inilah contoh penistaan Al Maidah 51 yang sesungguhnya. Ayat Al-Quran digunakan semata-mata untuk kepentingan politik dan menjatuhkan lawan politik. Sungguh mengherankan, MUI sama sekali tidak ambil pusing dengan penistaan kelas wahid ini.
Yang mereka permasalahkan cuma sebaris kalimat kesrimpet elo, Hok. MUI tutup mata dengan penistaan Islam dan Quran yang dilakukan oleh kalangan internal Islam sendiri. Fakta inkonsistensi penerapan Al Maidah ayat 51 inilah yang terekam dalam alam bawah sadar lo, hingga memicu keluarnya kalimat kontroversial dari mulut ember lo, yang memicu Aksi 4 November itu. Betul tidak?
Nah, sebagai anak bangsa, elo kan punya HAK untuk menyampaikan FAKTA. Betul tidak? Dan tidak ada satu pun pasal UU yang bisa menghukum seseorang yang menyampaikan FAKTA. Anyway, kesalahan elo adalah, elo menyatakan fakta itu dalam kapasitas elo sebagai pejabat publik, bukan sebagai anak bangsa biasa. Dalam hal ini, sebenarnya kesalahan elo hanya sebatas pelanggaran etika pejabat publik. Saat elo minta maaf secara tulus kepada umat Islam, berkali-kali dalam berbagai kesempatan baik melalui media cetak dan elektronik, maka seharusnya masalah sudah selesai. Setidaknya buat gw dan banyak saudara-saudara gw sesama Muslim.
Masalahnya, saudara-saudara Muslim gw yang lain punya sifat lebay tingkat dewa. Dan sekali lagi, kelebayan sodara-sodara gw ini hanya berlaku wa bil khusus buat elo seorang. Ya, ELO. Sewaktu SBY menyebut Lebaran Kuda, mereka santai saja tuh. Padahal SBY melekatkan hari suci umat Islam dengan binatang. Coba kalau yang ngomong Lebaran Kuda tuh elo?
Bahkan, sodara-sodara gw yang lebay ini pun hanya sekedar protes, bukannya demo besar-besaran, waktu Ahmad Dhani menginjak-nginjak lafazh Allah pada siaran live konser Dewa 19 di Trans TV, tahun 2005 lalu. Aksi menginjak-injak lafazh Allah itu cuma satu dari serangkaian aksi penistaan agama Islam ala Ahmad Dhani. Dia juga pakai lafazh Allah di sampul album Dewa, dan memakai semacam tattoo dengan background lafazh Allah di dada telanjang para personel Dewa untuk keperluan promo album mereka.
Padahal, aksi semacam inilah --menginjak, merobek, membakar simbol-simbol agama—yang justru nyata-nyata penistaan agama, kata Kapolri Tito, Gak perlu di-review pakai ahli ini itu, bisa langsung ditangkap. Coba kalo elo yang beraksi injak lafazh Allah, gw gak berani bayangin apa yang terjadi.
Dan yang lebih aneh bin ajaib, di kasus tersebut, MUI bukannya menjatuhkan fatwa penistaan agama kepada Ahmad Dhani, tapi malah meng-islahkan Dhani dan FPI yang sempat memperkarakan Dhani ke polisi. Bayangkan! Begitulah standar ganda tingkat dewa ala MUI. Dhani menginjak-injak lafazh Allah dihadiahi islah, elo kesrimpet satu kalimat diganjar fatwa penistaan agama. Untuk penistaan senyata itu, Dhani cukup meminta maaf, sementara sebaris kalimat lo, diganjar demo ratusan ribu ummat di seluruh pelosok Indonesia. Dhani di-islahkan, sementara elo di-tabayyun-kan pun tidak. Ada apa dengan MUI?
Dan sebagai “mantan” penista Islam, Ahmad Dhani malah diberi panggung istimewa untuk menistakan Presiden RI di aksi 4 November 2016. OMG.
Fyi Hok, in case lo belum tau, sehari setelah Buni Yani mem-viral-kan video editan pidato lo, ketua MUI Ma’ruf Amin dalam kapasitas sebagai Rais Aam NU menyatakan dukungan NU pada pasangan Agus-Silvi. Apa hubungannya sama ember? Ya meneketehe? Namanya juga fyi. For your information.
Doakan saja Hok, ulama-ulama sepuh NU bersedia turun gunung men-challenge fatwa MUI. Fatwa yang gegabah dan belum tentu benar, tegas Buya Syafi’I Maarif di ILC semalam. Ini bukan lagi sekedar soal Ahok. Ini soal menegakkan kebenaran dan keadilan.
Hok, Ini gw kasih tau lo bukti lain, yang bisa lo gunakan buat argumen bela diri. Saat ini sedang beredar viral di dunia maya video dakwah Habib Rizieq yang mengatakan “Dia (ulama bejat) nipu umat pakai Ayat Quran. Dia nipu umat pakai Hadis Nabi”
Jelas dong Hok, ini sudah menunjukkan bahwa kalimat “…. bohong/nipu pakai ayat/Quran/Hadits…” adalah kalimat yang sangat biasa dan bisa diucapkan oleh siapa saja. Termasuk elo dan Habib Rizieq. Kalimat elo maupun Habib Rizieq secara substantif tidak ada bedanya dengan kalimat yang sering diucapkan oleh masyarakat luas: “oleh Dimas Kanjeng, jamaah padepokan dibohongi pakai Ayat-ayat Quran”. Itu sudah.
Lo tinggal suruh team pengacara lo cari bukti di KPUD, dokumen dukungan parpol-parpol Islam terhadap kandidat-kandidat non muslim di berbagai pilkada. Inilah bukti nyata bahwa omongan lo “…. Bapak Ibu dibohongi pakai Al Maidah 51” adalah FAKTA. Tidak ada satu pasal hukum pun yang melarang anak bangsa ini bicara FAKTA.
Video “pakai ayat Quran” ala Habib Rizieq bisa jadi bukti pelengkap. Kasus pengislahan Ahmad Dhani oleh MUI bisa jadi semacam “bukti yurisprudensi”. Dan poin fatwa MUI bahwa elo telah menistakan ulama, adalah another bukti nyata kegegabahan MUI. Dalam pidato lo sama sekali tidak ada kata ulama. Bagaimana bisa MUI menafsirkan “orang” dalam pidato lo sebagai “ulama” tanpa meminta klarifikasi elo sama sekali?
Hok, Kasus elo adalah ujian terbesar yang dihadapi oleh bangsa ini sejak reformasi 1998. Inilah ujian kenaikan kelas kita dalam berdemokrasi. Bahwa elo menjadi tokoh sentral dalam ujian ini, adalah takdir Allah SWT. Apa pun hasilnya, bangsa kita naik kelas atau gagal, nama lo akan tercatat dengan tinta tebal dalam sejarah bangsa ini.
Hok, Lo jangan ge-er. Gw tidak sedang membela elo. Sesungguhnya gw sedang membela kebenaran, keadilan dan memperjuangkan kembalinya akal sehat ke republik ini. Dan kita sama-sama berjuang, agar NKRI tak dicaplok oleh sekelompok kecil umat yang bercita-cita mengganti dasar negara Pancasila. Gw punya kepentingan, elo punya kepentingan, mari kita saling memanfaatkan.
Hok, Jika nanti elo berhasil lolos dari perkara pelik ini, bahkan jika elo berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta, hanya satu pesan gw: JAGA MULUT LO. Ini gw ngomong pake toa, Hok. Please. Kalo perlu, lo gak usah ngomong. Soal ngomong, lo serahin aja sama Aa Djarot. Urusan lo kerja-kerja-kerja, beresin Jakarta. Buatlah ibukota menjadi sekeren Tokyo.
Walaupun untuk itu, gw harus korbankan kepentingan gw sendiri: kebutuhan rutin gw menyaksikan segala celoteh gokil lo yang lebih parah dari Cak Lontong. It was so entertaining liat lo petantang-petenteng ngomong semacam “emangnya ini duit nenek lo”. Gw rela kehilangan itu semua Hok, rela……
Namun, jika elo harus jadi tumbal dari ujian ini, gw sudah menyiapkan stelan hitam-hitam terbaik gw. Untuk gw kenakan saat gw memberi penghormatan terakhir buat lo, seraya memandang sendu langit kelabu. Karena saat itu, gw harus menerima kenyataan, bahwa bangsa ini tidak lolos ujian kenaikan kelas berdemokrasi.
Dengan senyum getir, gw dan ratusan juta anak bangsa ini, akan selalu mengenang, bahwa Bangsa besar ini pernah punya seorang martir bernama AHOK.
##
**Meilanie Buitenzorgy, adalah salah seorang cendekiawan muda Muslimah yang cemerlang, sarjana Sains Statistik dan dan asisten ahli di Institut Pertanian Bogor. Penerima beasiswa international dari Netherlands government melalui STUNED scholarship ini adalah pemegang gelar Master of Science di bidang Environmental Science dari Wageningen University (Netherlands), dan saat ini menjadi kandidat Doctor of Philosophy, di University of Sidney (Australia)
Berbagai jurnalnya di bidang Environmental and Resource Economics telah di exposed berbagai media kelas dunia, salah satunya adalah Conservation Mag yang berbasis di USA dan dipublikasikan di 58 negara. Berbagai institusi pendidikan international, seperti : University of Hawaii (2006), Bogor Agricultural University (2009) and Australian National University (2010), dsb telah mengundangnya untuk mempresentasikan berbagai pandangannya di bidang environmental science.
Profile nya bisa anda cek disini :
**Bantu SEBARKAN Kebenaran ini.
**Orang PINTAR pasti pilih pejabat YANG BENAR. Orang bodoh pasti pilih oknum-oknum BARBAR.
**Untuk melihat posting-posting hebat lainnya, Kunjungi & Like FB Page GREATER INDONESIA

Selasa, 01 November 2016

Mengislamkan Tanpa Bicara ISLAM


Jad, adalah seorang bocah berusia 7 tahun di era tahun 40-a n. Tinggal bersama keluarganya di salah satu apartemen pada sebuah kota di Perancis. Ia terlahir dari keluarga Yahudi yang taat dan berpendidikan tinggi. Ibunya salah seorang professor di universitas terkemuka di Perancis kala itu.
Di salah satu sudut lantai dasar apartemen tersebut, ada sebuah toko kecil "serba ada" yang menjadi tempat bagi warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, termasuk keluarga Jad. Toko itu milik seorang berkebangsaan Turki, Ibrahim, 67 tahun. Seorang yang sangat sederhana, bukan dari kalangan berpendidikan tinggi.
Jad kecil hampir setiap hari berbelanja di toko ini. Bila berbelanja, selalu, tanpa sepengetahuan Ibrahim, --setidaknya begitu persangkaannya--, diam-diam ia mengambil sebuah permen coklat. Sampai suatu hari ia lupa mengambil ( maaf : mencuri ) coklat tersebut.
Ketika melangkah meninggalkan toko, Ibrahim memanggilnya dan berkata, _"Jad, kamu lupa sesuatu, Nak."_ Jad kecil memeriksa belanjaannya. Tetapi, tidak menemukan sesuatu yang terlupakan.
_"Bukan itu,"_ kata Ibrahim. _"Ini."_ Sambil memegang coklat yang biasa diambil Jad. Tentu saja Jad kaget dan ketakutan. Takut bila Ibrahim menyampaikan 'hal memalukan' tersebut ke orang tuanya. Reaksinya, bengong dan pucat.
_"Tidak apa-apa, Nak. Mulai hari ini kau boleh mengambil sebuah coklat gratis setiap berbelanja sebagai hadiah. Tapi, berjanjilah untuk jujur dan mengatakannya,"_
kata Ibrahim sambil tersenyum.
Sejak hari itu, Jad menjadi sahabat Ibrahim. Ia tidak hanya datang menjumpai Ibrahim untuk berbelanja, tetapi juga menjadi tempat bercerita dan menumpahkan keluh kesahnya.
Bila menghadapi suatu masalah, Ibrahim adalah orang yang pertama diajaknya berbicara. Dan, bila itu terjadi, Ibrahim tidak pernah langsung menjawabnya, namun selalu menyuruh Jad untuk membuka halaman sebuah buku tebal yang tersimpan di sebuah kotak kayu. Ibrahim akan membaca dua halaman tersebut tanpa suara, kemudian menjelaskan jawaban dari masalah yang dihadapi Jad.
Hal tersebut berlangsung selama lebih kurang 17 tahun. Sampai satu ketika salah seorang anak Ibrahim mendatangi Jad dan memberikan kotak tersebut kepadanya sembari membawa berita yang sangat menyedihkan Jad yang saat itu telah menjadi pemuda. Ibrahim, sahabat sejatinya telah berpulang. Wafat.
Kotak berisi kitab itu diterimanya penuh haru. Jad memperlakukannya dengan takzim sebagai representasi Ibrahim.
Satu ketika, saat ia berhadapan dengan satu masalah pelik, ia mengambil kotak dan membuka kitab yang ada di dalamnya, sebagaimana yang sering ia lakukan dengan Ibrahim. Ternyata kitab itu bertuliskan huruf arab. Ia pun memohon temannya berkebangsaan Tunisia untuk menjelaskan makna dari 2 halaman yang dipilihnya secara acak.
Sang teman ini pun kemudian membacakan makna tulisan itu. Sungguh, apa yang disampaikan sahabatnya seakan bagaikan jawaban khusus bagi masalah yang sedang ia hadapi. Jad lalu bertanya kepada sahabatnya: _"Ini kitab apa..?"_
_*"Al-Qur'an*, kitab suci Umat Islam."_
Kaget dan takjub Jad mendengar hal tersebut. Ia langsung bertanya bagaimana syarat untuk menjadi seorang muslim.
Dijawab oleh Si Tunisia : _"Mudah, syahadat dan berusaha menjalankan syariah."_
Hari itu Jad masuk Islam dan mengubah namanya menjadi *Jadullah Al-Qurani*. Dia berjanji untuk mempelajari Al-Quran dengan sebaik-baik dan semampunya.
Tentu saja keluarganya yang beragama Yahudi, terutama Ibunya yang profesor, sulit menerima hal tersebut dan berusaha untuk mengembalikan Jad kepada keyakinannya semula.
Sang Ibu berjuang dengan berbagai cara bahkan mengajak teman-teman dari kalangan intelektual Yahudi untuk memberi pengertian pada Jad. Ini berlangsung selama 30 tahun.
Tetapi, tidak berhasil.
Pengaruh Ibrahim yang bersahaja, ternyata mengalahkan semua orang-orang pintar di sekitar Jad.
Jadullah pernah berkata,
_*"Saya jadi Muslim di tangan seorang lelaki yang justru tidak pernah berbicara tentang agama.."*_
_*"Tak pernah berkata" :*_
_*"kamu Yahudi",*_
_*"kamu Kafir",*_
_*"belajarlah agama"*,_
_*"jadilah muslim"*._
_"Tapi, ia menyentuh saya dengan *AHLAK*, sebaik-baiknya perilaku. Memperkenalkan kepada saya sebaik-baiknya kitab, *Al-Qur'an* "_
Jadullah Al-Qur'ani meninggal di tahun 2003. Dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang Muslim--lebih kurang 30 tahun--ia telah mengislamkan lebih dari *6 juta orang* di Afrika.
Sementara Ibunya masuk Islam di tahun 2005, di usia 78 tahun, dua tahun setelah meninggalnya sang anak tercinta : *Jadullah Al-Qur'ani.*
Saudaraku...
*Ini kisah nyata yang luar biasa yang sangat inspiratif..terutama bagi para juru dakwah.*
*Apa lagi masih banyak dari saudara muslim kita yang masih suka mengkafir-kafirkan sdr muslim yang lain... hanya beda cara memaknai sebuah, atau beberapa ayat Al Qur'an atau hadits...*
Semoga kita termasuk muslim yang Rahmatan lil'alamin... dan Islam itu Perintah ALLAHdalm Al qur an.. harus TOLERANSI : LAKUMDINUKUM WALIYADIN

Senin, 31 Oktober 2016

MAKAN MALAM TERAKHIR DENGAN IBU



Jangan sampai kisah ini terjadi antara diri dan ibu kita. Sebuah kisah haru nan memilukan ini, patut dijadikan cermin bagi kehidupan kita; sebagai anak maupun orangtua.
Sebutlah namanya Fulan. Sudah 21 tahun ia menikah dengan seorang wanita bernama Fulanah. Tepat di usia ke 21 pernikahannya, sang istri bertanya menawarkan, “Mas, tak berkenankah kau makan malam bersama seorang wanita?” Sang suami yang memang tak memiliki saudara dan anak wanita itu bertanya kebingungan, “Maksudmu?”
Lantas dijelaskanlah oleh sang istri, “Esok, keluarlah untuk makan malam bersama ibu.” Aduhai, rupanya Fulan ini amat sibuk mengurusi keluarga, pekerjaan dan kehidupannya. Lanjut Fulanah, “Sudah 21 tahun –sejak menikah denganku- kau tak pernah makan malam bersama ibu,” katanya menerangkan, “Teleponlah beliau, ajaklah makan malam. Beliau pasti amat mendambakan kebersamaan denganmu.”
Segeralah Fulan menelepon sang ibu. Dalam perbincangan udara itu, disampaikanlah maksudnya. Sang ibu yang telah lama menjanda dan hidup bersama keluarga lainnya itu amat sumringah mendengar ajakan itu. Meskipun, ada rasa tak percaya akan ajakan mengagetkan dari anak yang amat disayanginya. Pasalnya, masa 21 tahun bukanlah bilangan waktu yang sebentar.
Hari yang direncanakan pun menyapa. Fulan menuju rumah ibunya. Sesampainya di depan rumah sang ibu, sosok janda yang sudah lama mendambakan kebersamaan bersama anaknya itu tengah menunggu, tepat di rahang pintu. Tak ingin diketahui oleh saudaranya yang lain, sang ibu langsung menyambut, menghampiri dan bergegas masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, terjadilah perbincangan kecil antara keduanya. Tentang rumah makan dan menu terbaik yang hendak mereka tuju dan santap malam ini. Tak lama, tibalah mereka di tempat makan terbaik di kota itu.
Lamat-lamat, sang anak memerhatikan pakaian yang dikenakan oleh ibunya. Agak sempit. Rupanya, itu adalah pakaian terakhir yang diberikan oleh almarhum suaminya. Duhai, sang anak ini sampai lupa membelikan pakaian untuk ibunya.
Maka datanglah pelayan pembawa menu. Disodorkanlah daftar makanan yang hendak dipesan. Ternyata, sang ibu sudah tak kuasa membaca. Dengan senyum, Fulan menawarkan, “Aku bacakan menunya. Tunjuk saja menu apa yang Ibu kehendaki.”
Lantas dipesanlah aneka jenis makanan yang dihidangkan, tak lama kemdian.
Bersebab bahagianya yang memuncak lantaran diajak makan malam oleh anak kesayangannya, selera makan sang ibu tenggelam seketika. Sama sekali tak berminat untuk mencicipi, apalagi melahapnya. Sosok yang sudah hampir terbenam masa itu hanya memerhaikan anaknya, dengan cinta dan rindu yang kian bertambah.
Di tengah menikmati menu makan malamnya, Fulan berkata, “Bu, ini yang pertama sejak 21 tahun yang lalu. Maafkan anakmu ini. Esok kita akan makan malam lagi untuk yang kedua.”
Mendengar kalimat itu, mata sang ibu berbinar sumringah. Binar bahagia itu semakin bertambah hingga kedua insan itu pulang. Sang anak mengantarkan ibunya ke kediamannya, sementara ia kembali ke rumahnya.
Waktu-waktu selepas itu, adalah waktu menuggu nan membahagiakan bagi sang ibu. Ditungguilah ponselnya guna berharap panggilan dari anaknya. Sementara itu, di belahan tempat lain, sang anak tetap sibuk dengan dunia, pekerjaan. Ia, benar-benar lupa dengan janji yang diungkapkannya sendiri.
Lantaran usia yang menua, sang ibu pun sakit. Makin hari, bertambah parah sakitnya. Alasan sibuk pun membuat Fulan tak kunjung membesuk ibunya. Hingga akhirnya, wanita berhati lembut itu wafat sebelum sang anak sempat menjenguknya.
Proses pemakaman pun berlangsung dengan lancar. Ada haru nan pilu yang menelisik ke dalam hati Fulan. Perasaan bersalah selalu datang belakangan. Andai perasaan itu bisa datang lebih dulu, mungkin saja ia akan bisa menebus dosanya.
Lepas pulang dari pemakaman, ponselnya bergetar. Diangkatklah oleh si Fulan. Tertera dalam layar, pemanggil adalah ruma makan tempat ia dan ibunya makan malam tempo hari. “Halo, Pak Fulan,” ucap suara dari seberang. Lepas disahut, penelepon melanjutkan, “Maaf, Pak. Dalam catatan kasir kami, bapak telah memesan tempat makan malam untuk dua orang. Tagihannya suda dibayar oleh Ibu anda.”
Entahlah apa yang dirasa olehnya. Tanpa penutup, dimatikanlah ponselnya sembari bergegas menuju rumah makan tersebut. Sesampainya di sana, sang kasir menyerahkan sebuah pesan tertulis tangan. Dari sang ibu. Tertera di dalamnya, “Nak, aku mengerti. Malam ini adalah makan malam terakhir kita. Meski kau sampaikan akan ada yang kedua, aku tak terlalu yakin. Maka, makanlah bersama istrimu. Aku sudah membayarnya untumu dengan uang Ibu.”
“Ibu, Ibu, Ibu,” demkianlah pesan Rasulullah Saw. Sosok mulia itu harus didahulukan dari sosok bapak. Sosok ibu adalah mutiara kebaikan nan tak tergantikan. Selalu ada mutiara yang bisa digali darinya. Pasti ada hikmah dari wanita yang mungkin saja, sudah kita sia-siakan sejak lama.
Rabbi, ampuni dosa kami, dosa bapak dan ibu kami. Sayangilah keduanya, sebagaimana mereka menyayangi kami di masa belia

Minggu, 30 Oktober 2016

Buni Yani


Belum banyak diketahui mengenai profil dan biodata dari Buni Yani ini, tetapi dari akun facebooknya tertera bahwa dia adalah seorang lelaki yang berasal dari Depok, Jawa Barat. Ia juga bekerja di sebuah kampus yang bernama London School of Public Relation (LSPR).

Selain diadukan karena dianggap sebagai pengunggah pertama video Ahok yang mengutip surat Al-Maidah, Bunipun mulai dapat ancaman. Di akun Facebook-nya, Sabtu, Buni Yani mengungkapkan ancaman itu dan keputusannya mundur sementara dari kampusnya London School of Public Relation (LSPR).



Banyak pihak mengatakan Buni yani diduga adalah timses paslon annies baswedan...

Nama Buni Yani kini tengah mengemuka di pemberitaan media, bahkan di beberapa media sosial Buni Yani juga sempat masuk trending topik, nah tentu para pembaca penasaran kan pada sosok orang ini. Nama Buni Yani mulai populer saat dirinya di laporkan oleh Komunitas Advokat Muda pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat (Kotak Adja) ke Polda Metro Jaya. Buni Yani dalam akun facebooknya diduga sebagai pihak pertama penyebar potongan video pernyataan Ahok tentang surah Al Maidah ayat 51. Sebelumnya memang ramai video penistaan agama yang dilakukan oleh ahok tersebar di media sosial.


KEBENARAN HANYA MILIK ALLOH SWT

Sabtu, 29 Oktober 2016

Pray Dahlan Iskan


Melihat ini....hati siapa yang tidak akan robek.
Dokternya di Tiongkok sudah mengultimatum, Dahlan Iskan bisa meninggal bila tinggal di penjara. Kondisi lingkungan pasien transplantasi hati harus serba steril, karna ia rentan infeksi.

Saat ini pak Dahlan Iskan tinggal bersama 7 orang dalam 1 blok, dlm ruangan tertutup yg rentan tertular virus.

Buat Jaksa Maruli dan jajarannya yang pongah !!

Seberapa besar kesalahan Dahlan Iskan untuk Indonesia ?

Sebutkan berapa uang yang dia ambil dari kas negara ?

Berapa juta rakyat Indonesia yang dia rugikan ?

Pahami ini dengan logika terbalik..
Gaji dan fasilitas negara yang tidak pernah dia ambil..

Inovasi dan dukungannya, kepercayaannya pada anak muda yg membangkitkan semangat..

Suntikan motivasi pada seluruh masyarakat dan anak muda lewat tulisan, beasiswa, dan seminar2..

Kalau hanya kriminalisasi kebijakan, dan kesalahan administrasi yang anda bidik, saya beri tahu, SEMUA PEJABAT MELAKUKANNYA !! Bahkan mungkin anda juga..tidak sebersih malaikat.

Kenapa kau biarkan yang lain bebas, dan hanya mengejar Dahlan Iskan ??
Kecuali memang niat anda memang MEMBUNUH !!

Membunuh Dahlan Iskan dan semua ketulusan untuk negeri ini. Membunuh kepercayaan pada hukum yang adil. Membunuh salah satu putra terbaik bangsa ini.

Selamat untuk anda !!! Sang Pembunuh !

Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1441765182504903&id=100000143053799


Prof. Dr.(H.C.)
Dahlan Iskan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ke-7
Masa jabatan
19 Oktober 2011 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Didahului olehMustafa Abubakar
Digantikan olehRini Soemarno
Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara
Masa jabatan
23 Desember 2009 – 19 Oktober 2011
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Didahului olehFahmi Mochtar
Digantikan olehNur Pamudji
Informasi pribadi
Lahir17 Agustus 1951 (umur 65)
Bendera Indonesia MagetanJawa TimurIndonesia
Suami/istriNafsiah Sabri
AnakAzrul Ananda
Isna Fitriana
AgamaIslam
Tanda tangan
Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan (lahir di MagetanJawa Timur17 Agustus1951; umur 65 tahun), adalah mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group yang bermarkas di Surabaya. Posisinya tersebut kemudian digantikan oleh putranya, Azrul Ananda. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009.[1] Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar

Awal karier[sunting | sunting sumber]

Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di SamarindaKalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.

Jawa Pos[sunting | sunting sumber]

Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan majalah[3], serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Fangbian Iskan Corporindo (FIC)[sunting | sunting sumber]

Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.

Perusahaaan Listrik Negara (PLN)[sunting | sunting sumber]

Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta.[1][4] Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN)[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.[5]
Dahlan melaksanakan beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu adalah restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha. Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan.[6]
Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa.[7] Adapun, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.[7]
Ia juga giat mendukung program mobil nasional yang berpenggerak listrik. Pada tanggal 5 Januari 2013, ia mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil listrik Tucuxi di kawasan TawangmanguJawa Timur. Dahlan Iskan selamat, namun mobilnya rusak parah. Setelah kecelakaannya bersama Tucuxi, Dahlan Iskan tidak mundur untuk mengembangkan mobil listriknya. Bersama Putra Petir, Dahlan Iskan mengembangkan mobil listrik generasi kedua yang akan dipertunjukkan di KTT APEC di Bali. Mobil listrik tersebut meliputi jenis mobil-mobil sport, bus, minibus, dan lain-lain, di antaranya SeloArimbi dan Gendhis.

Konvensi Capres 2014 Partai Demokrat[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2013, Dahlan Iskan bersama 11 orang lainnya; Ali Masykur MusaAnies BaswedanDino Patti DjalalEndriartono SutartoGita WirjawanHayono IsmanIrman GusmanMarzuki AliePramono Edhie Wibowo dan Sinyo Harry Sarundajang mengikuti Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat[8]. Pada 16 Mei 2014, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat mengumumkan hasil survei atas 11 peserta konvensi di kantor DPP Partai Demokrat. Hasilnya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menempati posisi terunggul dibandingkan peserta konvensi lainnya.[9]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.[10]
Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi transplantasi hati di Tiongkok.[11]
Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.[1]

Tersangka kasus Gardu Induk[sunting | sunting sumber]

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 5 Juni 2015 menetapkan Dahlan Iskan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu listrik induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat kala menjabat sebagai Direktur Utama PLN. Sehari sebelumnya, Dahlan diperiksa selama 9 jam sebagai saksi dalam kasus yang sama. Proyek gardu induk ini senilai Rp 1,063 triliun, dan dinilai merugikan negara sebesar Rp 33,2 miliar. Sebelumnya Kejati DKI Jakarta telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini.[12] Dahlan Iskan kemudian meluncurkan situs web gardudahlan.comtempat dia menjelaskan berbagai hal tentang kasus ini, termasuk pertanggungjawabannya terhadap kasus in 
sumber : wikipedia



HABIB vS KYAI


HABIB vS Kyai
siapapun yang terbukti berada dalam garis keturunan Sayyidina Husein dan Sayyidina Hasan berhak menyandang gelar HABIB.
Jadi orang yang di panggil Habib itu tak selalu orang yang benar, baik dari tingkah laku maupun ilmunya.
Terjadinya kesalahan pemahaman di masyarakat kita adalah ketika disebut nama Habib maka yang tampak dalam pikiran adalah orang yang sholehah...Padahal itu hal yang amat berbeda.

Siapapun yang mempunyai pemahaman ilmu yang luas dan kuat
maka ia pantas mendapat gelar KYAI.
Kiai atau Kyai bagi pemahaman Jawa adalah sebutan untuk "yang dituakan ataupun dihormati" baik berupa orang, ataupun barang

Jadi Kyai itu bukan hanya untuk sebutan orang alim muslim. 
Kiai bagi masyarakat Banjar/Kalimantan adalah gelar bagi kepala distrik (di Jawa disebut wedana), bukan ulama. Gelar ini berasal dari nama jabatan menteri pada Kerajaan Banjar. Pemerintah Hindia Belanda lalu mengalihkan nama ini untuk nama jabatan kepala distrik untuk wilayah Kalimantan. Contohnya ialah Kiai Masdhulhak, seorang kiai yang meninggal dalam pemberontakan Hariang, Banua Lawas, Tabalong, tahun 1937.