Jumat, 06 Oktober 2017

LIHATLAH BU DIRMAN JIKA INGIN LIHAT BIDADARI YANG MASIH JALAN-JALAN DI BUMI

LIHATLAH BU DIRMAN JIKA INGIN LIHAT BIDADARI YANG MASIH JALAN-JALAN DI BUMI
Adalah Ibu Siti Alfiah, atau akrab disapa dengan Bu Dirman, adalah wanita yang sederhana. Beliau adalah wanita pujaan dan cinta sejati dari Yang Mulia Panglima Besar Jenderal Sudirman. Terlihat dari raut wajahnya yang mulia itu aura ketabahan yang luar biasa. Kesederhanaan, kepasrahan, dan juga keperkasaan dalam menahan segalanya.
Cerita ini Shuniyya dapatkan dan dituturkan oleh banyak kalangan di Yogyakarta yang masih mengenal beliau sebelum era tahun 1997. Terutama ibu-ibu yang begitu mengagumi sosok beliau.
Bu Dirman, adalah wanita yang luar biasa. Pada saat Yogyakarta diagresi oleh Belanda, maka diputuskanlah Jenderal Sudirman keluar dari Ibu Kota dan memimpin perlawanan secara gerilya.
Mendengar keputusan suaminya, Bu Dirman hanya pasrah saja. Beliau mengambil sapu tangan, melepaskan seluruh perhiasan emas permata yang beliau miliki dan seluruh perhiasan simpanan beliau dan diserahkan kepada suaminya.
"Ini bekal untuk Bapak. Insyaallah akan sangat bermanfaat nantinya. Bapak tidak perlu khawatir. Saya yang akan mengurus anak-anak."
Lalu, beliau dengan berat hati, berderaian air mata, Bu Dirman memusnahkan seluruh dokumentasi tertulis tentang segala hal yang berkaitan dengan Pak Dirman. Ini dilakukan supaya Belanda tidak mampu melacak rekam jejak Pangsar dalam bentuk apapun.
Dengan diiringi doa dan dukungan penuh dari istri beliau, Panglima Besar Sudirman berjuang hingga akhirnya Belanda hengkang dari negeri ini. Pak Dirman-pun berpulang ke haribaan Ilahi.
Hari berlalu waktu berganti. Saat bangsa ini merayakan hari-hari kemerdekaannya dan begitu mengagumi budaya luar, maka seakan figur beliau terkuburkan begitu saja.
Beberapa Kyai di Jogja pernah dhawuh, " Lihatlah Bu Dirman jika ingin melihat bidadari yang masih jalan-jalan di bumi,".

Beliau wafat dengan damai, namun tak ada liputan yang memadai, karena beritanya tersapu menghilang begitu saja. Anak negeri ini lebih memilih mengikuti berita pemakaman wafatnya Lady Diana, daripada mengantar Sang Bidadari menuju surga sejati.
Ila hadrati Panglima Besar Jendral Sudirman wa zawjatihi Ibu Siti Alfiah wa dzurriyatihima, wa furu'ihima, wa silsilatihima, wa muhibbihima syaiun lillahu lana wa lahum al fatihah...

sumber :
Shuniyya Ruhama H
Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah-Weleri Kab. Kendal
5 Oktober 2017